Minggu, 06 Desember 2009

Potensi Batu Bara di Indonesia Menjanjikan

Potensi batu bara di Indonesia yang begitu besar menjanjikan untuk terus dikembangkan. Tingginya cadangan batu bara memungkinkan pemanfaatannya untuk dijadikan energi listrik menggantikan minyak bumi.

Hal itu terungkap dalam Seminar Nasional Geologi memperingati Lustrum Teknik Geologi Universitas Diponegoro, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (6/12). Bertindak selaku pembicara Ketua Departemen Sertifikasi Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia Iwan Munajat, Manajer Diklat PT Bukit Asam Muhammad Hatta , Manajer Sumber Daya Manusia PT Timah R Eko Purwanto, dan Trijayanto Poespito dari PT Newmont Nusa Tenggara.

Muhammad Hatta mengungkapkan, cadangan batu bara yang terdapat di Indonesia dan bisa ditambang mencapai 9 miliar ton atau 1,2 persen dari keseluruhan total cadangan batu bara di dunia.

Berdasarkan data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi batu bara di tahun 2009 mencapai 225 juta ton, yang terbagi atas 75 juta ton untuk pemanfaatan dalam negeri dan 150 juta ton untuk ekspor. Produksi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2008 (198 juta ton) dan tahun 2007 (196 juta ton). "Di dalam negeri, batu bara digunakan untuk energi listrik dan bahan bakar industri," kata Hatta.

Iwan Munajat mengatakan, tingginya produksi batu bara belum diikuiti dengan optimalisasi pemanfaatannya karena masih tingginya ketergantungan terhadap minyak bumi sebagai sumber energi. Belum digunakannya sumber energi lain karena masih terkendala oleh minimnya teknologi pemanfaatan dan kesadaran yang terlambat muncul.

Saat ini, Sumber energi yang masih banyak digunakan masih didominasi minyak bumi. Iwan menyebutkan, penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi pada tahun 2006 mencapai 53 persen, batu bara 22 persen, gas bumi 21 persen, dan energi lainnya 4 persen.

Pada tahun 2025, diperkirakan terjadi perubahan pemanfaatan sumber energi, yaitu batu bara (33 persen), gas bumi (30 persen), minyak bumi (21 persen), dan energi lain (17 persen). "Kesadaran ini muncul karena cadangan minyak bumi semakin menipis dan akan habis suatu saat nanti," kata Iwan.

Menurut Iwan, pemanfaatan minyak bumi sebagai sumber energi untuk listrik perlahan akan tergantikan oleh batu bara karena potensinya yang begitu besar.

Selain batu bara, lanjut Iwan, potensi sumber daya mineral di Indonesia sangat besar dan belum banyak digarap investor. Kendala yang muncul adalah ketidakpastian perundang-undangan, ke stidaksepahaman antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan tumpang tindih pemanfaatan lahan dengan kehutanan.

Berdasarkan survei Frasser Institute tahun 2008-2009, dari 71 negara penghasil sumber daya mineral Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari segi potensi tetapi menduduki peringkat ke-41 dari segi daerah yang menjadi target investor.