Sabtu, 12 Desember 2009

KONTROVERSI KEHIDUPAN SEX NABI MUHAMMAD SAW.

Saat ini ada sebuah buku yang sangat menggemparkan khalayakmuslimdunia, betapa tidak? ada buku yang isinya dianggap sangat
melecehkan Nabi Muhammad SAW.Karena itu, Para pemuka Islam di Mesir
mengeluarkan fatwa mati bagi penulis buku tersebut, perempuan bernama Passan Rashad atas buku
terbarunya yang berjudul "Love and Sex in the Prophet's Life." Anggota
parlemen Mesir dari kalangan independen, Mustafa al-Gindi telah
menyampaikan keberatannya pada Menteri Kebudayaan Farouk Hosny, atas
buku yang sempat diikutsertakan dalam Pesta Buku Internasional di
Kairo, Mesir bulan Januari kemarin. Menurut al-Gindi, isi buku itu
melecehkan Nabi Muhammad Saw dan isteri-isterinya, terutama Aisyah.
"Buku itu beberapa bagiannya berisi berbagai posisi hubungan sex dan
orgasme, yang betul-betul tidak layak buat sebuah buku yang
mencantumkan nama Nabi Muhammad Saw di judulnya, " ujar al-Gindi.
Sebuah stasiun keagamaan di Mesir juga menyiarkan pendapat para ulama
yang mengecam buku tersebut dan mengecam penulisnya adalah seorang yang
murtad. Mereka juga menyatakan bahwa penulisnya layak dihukum mati.
Menanggapi reaksi keras itu, Rashad beralasan bahwa ia hanya ingin
menjelaskan tentang sex dari perspektif Islam yang sebenarnya sehingga
bisa dijadikan referensi tentang kehidupan seksual yang sehat. "Ketika
saya menyebut nama Nabi Muhammad Saw, saya hanya bermaksud untuk
menunjukkan bagaimana hubungannya dengan isteri-isterinya yang
merupakan contoh sempurna dari kehidupan seks yang sehat, " kata
Rashad. Rashad mengaku mendapat ancaman setelah para ulama di Mesir
mengeluarkan fatwa mati terhadap dirinya. Rumahnya didatangi seorang
laki-laki berjanggut dan berjambang yang mengancamnya. " Dia menggedor
pintu pada jam dua pagi dan bertanya pada suami saya apakah saya adalah
pengarang buku yang dijatuhi sanksi mati, " tutur Rashad. "Saya memilih
diam. Saya berharap kampanye hukuman mati terhadap saya akan berakhir
dan para ulama itu mau menghubungi saya dan mendiskusikan tentang buku
tersebut. Tapi itu semua tak terjadi. Sekarang, saya khawatir dengan
keselamatan jiwa saya, " sambung Rashad. Rashad menyatakan dia bukan
orang yang murtad dan tidak akan melecehkan Nabi Muhammad Saw.
Sebaliknya, kata Rashad, ia ingin membantah mitos yang dipropagandakan
musuh-musuh Islam, yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw sebagai sosok
yang terobsesi dengan perempuan. Cendekiawan Muslim Gamal al-Banna,
adalah salah seorang yang menentang fatwa mati tersebut. Menurutnya,
fatwa mati itu menunjukkan kemunduran dalam memahami Islam. "Kita harus
menghindari fatwa-fatwa semacam ini dengan penolakan disertai alasan
yang jelas terhadap kebohongan-kebohongan ini, " ujar al-Banna seraya
menyatakan bahwa ulama yang mengeluarkan fatwa mati terhadap Rashad
adalah ulama yang tidak punya pengikut.Gamal al-Banna juga menghimbau
menteri penerangan negara-negara Arab melarang penayangan fatwa
tersebut, yang bisa membuat
kaum intelektual hidup dalam ketakutan.